Dua gol kemenangan Laskar Dewata berasal dari sundulan Nyoman ''Rafik'' Armawan pada menit ke-49 dan tandukan Made Dwi Arya Dana menit ke-73. Gol pembuka Bali Devata lahir dari umpan lambung Dwi Arya Dana ke mulut gawang. Bola coba ditepis kiper Aceh United, Rio, tetapi gagal. Bola lepas tersebut disongsong sundulan Rafik yang masuk di babak pertama menggantikan Ilja Spasojevic yang cedera. Dwi Arya Dana menggandakan kemenangan tuan rumah menuntaskan umpan bola atas Mulki dari sektor kiri.
Pada menit ke-60, kedua tim terpaksa bermain dengan 10 pemain setelah wasit Saikat asal India mengusir Raphael Maitimo (Bali Devata) dan Alain Nkong (Aceh United). Kedua legiun asing ini terlibat keributan sejak menit awal dan berkali-kali mendapat peringatan dari wasit. Saikat juga mengeluarkan kartu merah buat bek Aceh United, Rico Suprianto, setelah menebas Rafik pada menit ke-62.
Bertarung dengan sembilan pemain terasa berat bagi Aceh United untuk mengimbangi tuan rumah. Bali Devata nyaris unggul 3-0 melalui gocekan Gede Jeno Wilyantara pada menit ke-86. Bola sudah mengarah ke gawang, sayangnya tersentuh kaki Joao Bosco Cabral yang diplot menjadi striker.
Pelatih Bali Devata, Willy Scheepers, mengaku cukup puas anak didiknya mampu merebut kemenangan. "Walau pada babak pertama wasit rasanya berpihak kepada tim lawan, itu tidak jadi masalah. Buktinya tim kami mampu mencetak gol," ucap Willy didampingi manajer tim Made Raymond.
Ia mengatakan, anak asuhnya memang bertekad memenangkan laga pamungkas ini sebagai bukti berupaya tampil terbaik dan tidak ingin mengecewakan pendukungnya. Bali Devata kini mengoleksi nilai 29 dari 18 pertandingan, hasil delapan kali menang, lima seri dan lima kali kalah.
Sementara itu, pelatih Aceh United, Lionel C., mengakui permainan Bali Devata lebih baik. "Permainan Bali Devata cukup bagus. Tetapi kelihatannya wasit kurang baik memimpin pertandingan. Kami mendapat banyak peluang menciptakan gol, namun wasit terlalu cepat memberi dua kartu merah pada pemain kami," ujarnya.
Lionel memakai contoh keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada Rico, sedangkan Guillermo yang sengaja mencederai kiper Rio dibiarkan. ''LPI punya moto merombak permainan, tetapi kualitas wasitnya begini, apanya yang dirubah. LPI ke depannya harus mencari wasit yang lebih baik. Wasit supaya lebih netral. Tidak ada keberpihakan kepada salah satu tim yang bertanding yang terlihat seperti saat ini," ucapnya dengan nada kecewa. Pertandingan dipantau langsung Konsultan LPI Subramaniam. (022)
Sumber:"Balipost"
Comments :
0 comments to “Bali Devata ''Happy Ending'' Takluk Aceh United”
Post a Comment