Hanya 9 Pemain, Atjeh United Sukses Hantam Bogor Raya

BANDA ACEH - Bermain dengan hanya 9 pemain dalam 10 menit terakhir, Atjeh United justru sukses menghantam tamunya, Bogor Raya, 1-0 (0-0), dalam laga lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (30/4/11). Pertandingan yang dipimpin wasit asal Jerman, Markus Wanner itu, diwarnai hujan kartu, masing-masing 9 kartu kuning dan 3 kartu merah untuk kedua kesebelasan.


Gol tunggal Atjeh United dicetak pemain belakang Syafrudin Tahar, memanfaatkan tendangan bebas Alvin Thenu pada menit ke-90. Dengan kemenangan tersebut, tim berjuluk "Laskar Rencong" tersebut berpeluang merangkak naik ke peringkat 7-8 di klasemen sementara kompetisi LPI.

Bermain sebagai tuan rumah, Atjeh United berinisiatif menyerang sejak menit awal pertandingan. Namun, strategi bertahan Bogor Raya menyulitkan Piere Njangka dan kawan-kawan menusuk jantung pertahanan lawan.

Para pemain Atjeh United pun tampak frustasi. Alain Nkong yang biasanya tenang, justru melakukan pelanggaran fatal terhadap seorang pemain Bogor Raya. Wasit pun menghadiahi kartu kuning pada menit ke-6.

Sesekali Bogor Raya melancarkan serangan balik. Namun, kurangnya koordinasi antara lini tengah dan depan yang hanya menyisakan Isoewardi di depan membuat serangan balik mudah dibendung barisan belakang Atjeh United.

Hingga menit ke-30, pertandingan berlangsung monoton. Laga sering terhenti karena aliran bola keluar lapangan atau serangan yang hanya berkutat di tengah lapangan. Jelang babak pertama usai, Atjeh United sempat membuat dua peluang emas melalui tendangan Yum Dong Jin dan Abdurrahman. Sayangnya, tendangan dua gelandang itu hanya menerpa tiang dan mistar gawang Bogor Raya yang dijaga Agus Rohman.

Pada babak kedua, pertandingan tetap berjalan dalam tempo lambat. Sesekali ketegangan terjadi akibat permainan keras kedua kesebelasan yang diselingi protes keras terhadap keputusan wasit.

Pada menit ke-79, Njangka memrotes keras keputusan wasit Markus Wanner yang memberi hadiah tendangan bebas sekitar 6 meter di luar kotak penalti Atjeh United untuk Bohor Raya. Tanpa ampun, wasit mengganjar Njangka dengan kartu kuning kedua dan dilanjutkan dengan kartu merah untuk kapten Atjeh United itu. Tak cukup disitu, Nkong yang juga dianggap memrotes keras juga turut diganjar kartu kuning kedua dan kartu merah.

Bermain sembilan pemain, Atjeh United pun ditekan Bogor Raya. Namun, keunggulan jumlah pemain tak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Diego Bogado dan kawan-kawan. Malapetaka petaka bagi Bogor Raya terjadi pada masa tambahan waktu tiga menit saat Diego diganjar kartu merah akibat menekel gelandang Atjeh United, Diva Ardiansyah.

Peluang di ujung pertandingan itu sukses dimanfaatkan Syafrudin untuk mencetak gol setelah memanfaatkan tendangan bebas Alvin. Skor pun berakhir 1-0 untuk Atjeh United.

Asisten Pelatih Bogor Raya, Abdul Sobur mengaku sangat kecewa dengan hasil tersebut. Keunggulan jumlah pemain tak mampu dimanfaatkan anak asuhnya. Dia juga kecewa dengan kepemimpinan wasit yang menurutnya kontroversial. "Banyak keputusan wasit yang dipertanyakan," kata dia.

Pelatih Atjeh United, Lionel Carbonnier, sangat senang dengan kemenangan anak asuhnya. Keunggulan yang didapat saat hanya bermain dengan 9 pemain itu sebagi bentuk membaiknya mental tanding Alvin dkk.

"Saya senang dengan kemenangan ini, tetapi sekaligus kecewa dengan sikap dua pemain saya, Nkong dan Njangka. Padahal, sebelum pertandingan saya sudah menyampaikan kepada mereka agar berhati-hati dengan wasit asing asal Jerman ini. Wasit asing selalu memberi bertindak lebih tegas terhadap pemain asing karena mereka berpikir pemain asing harus jadi contoh," kata dia.


Sumber:"Kompas"